Terjepit diantara siang dan sore, sekeping
asa.
Momen disela saing dan sore yang tak lama,
cukup singkat walau sekedar merajut asa, terhadap kamu yang telah lebih
dari sahabat semata, terhadap kamu yang disana, yang tak jua sadari
tumbuhnya sebuah rasa, antara kita, berdua, sebuah rasa yang tak biasa,
mungkin memang belum fase nya menjelma atau bertmetamorfosa, menjadi
lebih dari sekedar suka, belum lah menyentuh tahap berlabel cinta, tapi ini
nyata, bukan rekayasa, bukan halusinasi semata, bukan bualan para pendusta,
bukan pula celoteh ria, rasa itu ada, walau tak bisa diraba, tak bisa ditatap mata,
tak bisa ditangkap dengar telinga, tapi itu jelas terasa, biar hati yang
bicara, kepada kamu yang disana, sebuah rasa yang terjepit diantara siang dan
sore, sekeping asa.
Terjepit diantara siang dan sore, sekeping
asa.
Hembus napas yang meniupkan udara
kerinduan tiada terkira, rindu yang seolah membakar sukma, berpacu degup
jantung menatap potret kamu dalam pigura, begitu harap ingin segera jumpa, kamu
yang disana, saling sapa, berbagi cerita, tertawa, bercanda, dan bersama,
terkenang nostalgia, tentang kita, dahulu kala, hanya alunan nada rindu yang
setia menggema di setiap inci ruang hati yang di dendangkan oleh lara, terukir
sebuah nama, dalam hati dengan suka dan duka, yang datang silih-berganti hingga
kadang ada kalanya terasa hampa, walau tak bisa diraba, tak bisa ditatap
mata, tak bisa ditangkap dengar telinga, tapi itu jelas terasa, biar hati yang
bicara, kepada kamu yang disana, sebuah rasa yang terjepit diantara siang dan
sore, sekeping asa.
Terjepit diantara siang dan sore, sekeping
asa.
Menerawang mata pada langit biru
bercahaya, ada segerombolan awan putih menggantung diangkasa raya,
sederhana tapi mempesona, menebar aura ceria, suka cita, damai bahagia,
luluhkan rindu ingin jumpa, pudarkan lara, usir duka, sembuhkan luka, enyahkan derita,
tak lagi merana, berhenti melalang buana dalam padang asmara, yang kata orang
tak ada logika, gila, sebab sebuah rasa, bernama suka ataupun
cinta, terhadap seorang insan biasa, hanyalah sebuah rasa, namun
berdampak luar biasa, walau tak bisa diraba, tak bisa ditatap mata, tak bisa
ditangkap dengar telinga, tapi itu jelas terasa, biar hati yang bicara, kepada
kamu yang disana, sebuah rasa yang terjepit diantara siang dan sore, sekeping
asa.
Terjepit diantara siang dan sore, sekeping asa.
Ini hanya seonggok hal sederhana, ya,
sebuah asa kecil tentang ingin jumpa, ketika sosok kamu terpantul di bola
mata, yang artinya, kita, telah bersua, walau hanya seketika, diantara
jeda, sedari siang hingga sore tiba, namun akan sangat berharga, karena ada
sesuatu diantara kita, sebuah rasa, bernama suka, atau mungkin cinta, sebuah
cinta pertama, walau tak bisa diraba, tak bisa ditatap mata, tak bisa ditangkap
dengar telinga, tapi itu jelas terasa, biar hati yang bicara, kepada kamu yang
disana, sebuah rasa yang terjepit diantara siang dan sore, sekeping asa.
Terjepit diantara siang dan sore, sekeping
asa. SELESAI.
No comments:
Post a Comment